LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM | MAKALAH

MAKALAH 
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,  taufik, hidayah dan inayahnya kepada kita sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dalam keadaan sehat walafiat. Makalah ini digunakan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tugas perkuliahan.

            Sehubungan dengan penulisan makalah ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan hingga makalah ini terselesaikan dengan baik.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk saran dan kritik yang sifatnya membangun penyusun harapkan. Semoga makalah  ini bermanfaat bagi kita semua. Amin                                                                                                                        

                                                                    Lumajang, 25 Maret 2015

 

                                                                                  Penyusun

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... .... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... .... iii

BAB I          PENDAHULUAN

                     a. Latar Belakang........................................................................ .... 1

                     b. Rumusan Masalah................................................................... .... 2

                     c. Tujuan Masalah........................................................................ .... 2

BAB II         PEMBAHASAN

                     A. Kurikulum dan Landasan

                          a. Pengertian Kurikulum.............................................................. 3

                          b. Pengertian Landasan............................................................... 4  

                     B. Landasan Pengembangan Kurikulum PAI.................................. 5  

BAB III       PENUTUP

                     a. Kesimpulan.............................................................................. .... 9

                     b. Saran........................................................................................ .... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

              Pendidikan Agama Islam merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh pendidikan. Tanpa adanya Pendidikan Agama Islam proses pembelajaran tidak akan berhasil dengan baik, karena dalam pendidikan agama islam mencetak peserta didik berakhlakul karimah dan mentaati segala peraturan perundang undangan di indonesia. Mengingat saat ini banyak dari siswa dan mahasiswa yang bertawuran dan melanggar etika dan juga undang undang Negara, bahkan pelecehan sekssualpun banyak di lakukan oleh remaja yang tak lain semua itu terdiri dari pelajar dan mahasiswa maka dianggap penting adanya pendidikan agama islam masuk sebagai kurikulum dalam pendidikan, khususnya kurikulum PAI di Sekolah.

                   Penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum tersebut sama-sama membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal dalam pendidikan.

                   Agar tujuan dari suatu kurikulum PAI di sekolah dapat benar-benar tercapai, maka perlu adanya suatu pengembangan kurikulum yang berdasarkan pada landasan-landasan serta prinsip-prinsip yang berlaku. Hal ini mengingat bahwa suatu kurikulum tersebut diharapkan dapat memberikan landasan dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat serta dapat menjadi siswa yang beriman dan bertakwa.

b. Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Kurikulum ?
2.      Apa yang dimaksud dengan Landasan ?
3.      Apa saja landasan pengembangan kurikulum PAI ?

c. Tujuan           

1.      Mengetahui pengertian dari Kurikulum.
2.      Mengetahui pengertian dari Landasan.
3.      Mengetahui apa saja landasan pengembangan kurikulum PAI.

 

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum dan Landasan

     a. Pengertian Kurikulum

Kurikulum, dalam bahasa Inggris curriculum yang berasal dari bahasa Yunani curere yang berarti “berlari”. Artinya: a runway, a course which one runs to reach a goal, as in race, yaitu suatu jalan, tempat berlari. Jalan itu merupakan acuan di mana orang harus berlari di situ agar dapat dicapai tujuan yang diinginkan.[1]

Menurut Pendapat Oemar Hamalik mengatakan curriculum is interpreted to mean all of the organized courses, activities and experiences which pupils have underdirection of the school, whether in classroom or not”. Artinya: kurikulum dimaksudkan semua kegiatan dan pengalaman yang terorganisir yang dimiliki peserta didik di bawah bimbingan sekolah baik di dalam kelas maupun di luar kelas.[2]

Sejalan dengan pendapat di atas, definisi kurikulum seperti yang dikatakan oleh Harold Alberty dan John Kerr yang dikutip oleh S. Nasution, “The curriculum of school is all the experiences that have under the guidance of the school”.[3] Yaitu segala pengalaman anak di sekolah adalah di bawah bimbingan sekolah. Hal ini sejalan pula dengan pendapat Foshay, yang menyatakan bahwa all the experiences a learner has under the guidance of the school.

Menurut Pendapat William C. Bagley megatakan “(the curriculum) is a storehouse of organized race experience, conserved (until) needed in the constructive solution of new and antired problems”. Selanjutnya menurut Saylor, Alexander dan Lewis menganggap bahwa kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman sekolah, maupun di luar sekolah.

Dalam pengertian ini, segala pengalaman yang dialami anak termasuk kurikulum. Kurikulum tidak hanya terbatas pada pengalaman dan pengetahuan anak dalam kelas atas pelajaran-pelajaran yang diberikan selama proses belajar mengajar berlangsung. Jadi, kurikulum merupakan hal yang menentukan atau setidaknya dapat mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi.

 

     b. Pengertian Landasan

Pengertian landasan Menurut Hornby dalam “The anvance leaner’s dictionaru of current English” mengemukakan definisi landasan sebagai berikut : “faoudation …. that on which an idea or belief rest an underlying principle’s as the foundations of religious belie the basis or starting point…”. Jadi menurut Hornby, landasan adalah suatu gagasan atau kepercayaan yang menjadi sandaran, sesuatu prinsip yang mendasari sesuatu. [4]

B. Landasan Pengembangan Kurikulum PAI

Landasan Pengembangan kurikulum PAI di sekolah, pada hakikatnya adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh para pengembang kurikulum ketika hendak mengembangkan atau merencanakan  suatu kurikulum lembaga pendidikan. Landasan-landasan  tersebut antara lain :

1.       Landasan Agama

Dalam mengembangkan kurikulum sebaiknya berlandaskan pada Pancasila terutama sila ke satu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Di Indonesia menyatakan bahwa kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing individu. Dalam kehidupan, dikembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga dapat terbina kehidupan yang rukun dan damai.[5]


2.       Landasan Filsafat

Filsafat pendidikan dipengaruhi oleh dua hal yang pokok, yaitu cita-cita masyarakat dan kebutuhan peserta didik yang hidup di masyarakat.  Filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan (love of wisdom). Agar seseorang dapat berbuat bijak, maka harus berpengetahuan, pengetahuan tersebut diperoleh melalui proses berpikir secara sistematis, logis dan mendalam. Filsafat dipandang sebagai induk segala ilmu karena filsafat mencakup keseluruhan pengetahuan manusia yaitu meliputi metafisika, epistimologi, aksiologi, etika, estetika, dan logika.[6] 

 

3.       Landasan Psikologi Belajar

Kurikulum belajar mengetengahkan beberapa teori belajar yang masing-masing menelaah proses mental dan intelektual perbuatan belajar tersebut. Kurikulum yang dikembangkan sebaiknya selaras dengan proses belajar yang dilakukan oleh siswa sehingga proses belajarnya terarah dengan baik dan tepat.[7]

Teori belajar dijadikan dasar bagi proses belajar mengajar. Dengan demikian ada hubungan yang erat antara kurikulum dengan psikologi belajar dan psikologi anak.

Para ahli pengembangan kurikulum selalu menjadikan anak sebagai salah satu pokok pemikiran, agar anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, dapat mengubah sikapnya, dapat menerima norma-norma dan dapat menguasai sejumlah keterampilan. Persoalan yang penting ialah bagaimana anak itu belajar, dalam keadaan yang bagaimana pelajaran itu memberi hasil yang sebaik-baiknya, maka kurikulum dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan cara yang efektif terhadap suatu proses yang pelik dan komplek tersebut, maka timbullah berbagai teori belajar.[8]

 

4.       Landasan Sosial-budaya

Nilai sosial-budaya dalam masyarakat bersumber dari hasil karya akal budi manusia, sehingga dalam menerima, menyebarluaskan, dan melestarikannya manusia menggunakan akalnya. Setiap masyarakat memiliki adat istiadat, aturan-aturan, dan cita-cita yang ingin dicapai dan dikembangkan. Dengan adanya kurikulum di sekolah diharapkan pendidikan dapat memperhatikan dan merespon hal-hal tersebut.[9]

Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat heterogen di tiap daerah dan masyarakatnya. Oleh sebab itu, masyarakat merupakan suatu faktor yang begitu penting dalam penggembangan kurikulum sehingga aspek sosiologis dijadikan salah satu asas. Dalam hal ini pun kita harus menjaga, agar asas ini jangan terlampau mendominasi sehingga timbul kurikulum yang berpusat pada masyarakat atau “ society centered curriculum “.[10] Di Indonesia belum tertuju kearah itu, tetapi perhatian terhadap perkembangan kebudayaan yang ada di masyarakat sudah diwujudkan dalam bentuk kurikulum muatan lokal di tiap daerah. Dengan dijadikannya sosiologis sebagai landasan pengembangan kurikulum, maka peserta didik nantinya diharapkan mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

5.       Landasan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Landasan ini berkenaan dengan perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Salah satu ciri dari masyarakat adalah selalu berkembang. Masyarakat yang berkembang karena dipengaruhi perkembangan ilmu dan tekhnologi, yang memiliki pengaruh yang cukup kuat pada pengembangan kurikulum, terutama teknologi industri, transportasi, komunikasi, telekomunikasi dan elektronik yang menyebabkan masyarakat berkembang sangat cepat menuju masyarakat terbuka, masyarakat informasi dan global. Perubahan ini akan mempengaruhi perkembangan setiap individu warga masyarakat, mempengaruhi pengetahuan, kebiasaan bahkan pola-pola hidup mereka.[11]

Dengan IPTEK sebagai landasan, peserta didik diharapkan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian sesuai dengan sistem nilai, kemanusiawian dan budaya bangsa.

 

BAB III

PENUTUP

 

a.  Kesimpulan

Kurikulum, dalam bahasa Inggris curriculum yang berasal dari bahasa Yunani curere yang berarti “berlari”. Kurikulum adalah semua kegiatan dan pengalaman yang terorganisir yang dimiliki peserta didik di bawah bimbingan sekolah baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Landasan adalah suatu gagasan atau kepercayaan yang menjadi sandaran, sesuatu prinsip yang mendasari sesuatu. Untuk mencapai semua tujuan yang diinginkan haruslah memiliki landasan yang kuat dalam menjalankannya.

Landasan – Landasan pengembangan kurikulum PAI diantaranya landasan agama, landasan filsafat, landasan psikologi belajar, landasan social-budaya, dan landasan IPTEK.

b. Saran

Dalam makalah ini tentulah banyak sekali kekurangan – kekurangan yang ada didalamnya. Diharapakan kritik dan saran yang membangun dalam makalah ini sangat dibutuhkan oleh penyusun.

  

DAFTAR PUSTAKA

Nasution.1993.Pengembangan Kurikulum.Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Muhaimin. 2010. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2001

Hamalik, Oemar. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008

Ansyar, Muhammad.1989.Dasar Dasar Perkembangan Kurikulum.Jakarta: P2LPTK

 

http://nanozuko.blogspot.com/2012/02/landasan-pengembangan-kurikulum-pai-di.html

http://wayqodratullahs.blogspot.com/2012/05/pai-di-sekolah-2-landasan-pai-di.html



[1] Isfandi Muchtar, Kurikulum Sebagai Acuan Tingkah Laku Belajar, Diktat, 1995, hlm. 1.

[2] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 18.

[3] S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Sinar Aditya Bakti, 1993), hlm. 10.

[4] http://ifasyifasyarifah14.blogspot.com/2013/03/

[5] Ibid, hlm 68.

[6] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm 20.

[7] Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm  58

[8] Ibid.hlm:56-63

[9] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Konsep dan Inovasi. (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm 45.

[10] Abdul Madjid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi kurikulum 2004.hlm 56-63

[11] Abdul Madjid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi kurikulum 2004.hlm 56-63

Post a Comment

Previous Post Next Post