MAKALAHMANAJEMEN KESISWAAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMDI MI NURUL ISLAM PURWOSONO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Konteks
Penelitian
Didalam Islam segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib,
dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik, tidak boleh dikerjakan
secara
asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip
utama dalam ajaran Islam. Sesuai dengan prinsip itu, maka manajemen dalam arti
mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat dan tuntas merupakan
hal yang disyariatkan dalam ajaran Islam.
Salah satu elemen keberhasilan pendidikan Islam adalah peserta didik/
murid yang merupakan input dan output dalam suatu lembaga pendidikan tersebut.
Keberadaannya sangat dibutuhkan. Sedangkan keberhasilan suatu pendidikan
dilihat melalui output yang dihasilkan, yang mempunyai mutu atau kualitas yang
tinggi. Output yang tinggi biasanya dihasilkan melalui input yang tinggi pula.
Maka dari itu suatu sekolah Islam yang ingin meningkatkan kualitas
pendidikannya harus meningkatkan kualitas inputnya dahulu. Walaupun input suatu
sekolah tersebut baik, sekolah tersebut tidak mungkin baik jika tidak didukung
dengan manajemen yang baik pula.
Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan output
peserta didik yang berkualitas maka manajemen kesiswaan lembaga pendidikan
Islam memegang peranan yang sangat penting. Sehingga baik buruknya manajemen kesiswaan
lembaga pendidikan Islam akan berpengaruh terhadap output peserta didik.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
Ruang lingkup Manajemen kesiswaan di MI. Nurul Islam Purwosono ?
2. Bagaimana tahapan atau proses manajemen kesiswaan di MI. Nurul Islam Purwosono ?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui Ruang lingkup Manajemen kesiswaan di MI. Nurul Islam Purwosono
2. Untuk
mengetahui tahapan atau proses manajemen kesiswaan di MI. Nurul Islam
Purwosono
D.
Manfaat
1. Sebagai
bahan masukan dan sumbangan pemikiran untuk mengelola manajemen kesiswaan kepada
sekolah MI.Nurul Islam Purwosono
2. Berguna
bagi guru untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar untuk siswa-siswi di MI.
Nurul Islam Purwosono
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian dan
konsep manajemen kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan
pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari
masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.[1]
Sedang manajemen kesiswaan menurut Ary
Gunawan adalah sebagai suatu proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik
(dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses
belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai dari penerimaan peserta didik
hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.[2]
Manajemen kesiswaan merupakan salah satu
bidang operasional dalam pengelolaan sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya
berbentuk pencatatan data peserta didik melainkan meliputi aspek yang lebih
luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Konsep manajemen
kesiswaan merupakan penggabungan dari kata manajemen dan
kesiswaan. Dalam pengertian manajemen terdapat dua kegiatan, yaitu pikir (mind)
dan kegiatan tingkah laku (action). Manajemen kesiswaan pendidikan Islam
merupakan suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan,
serta layanan sistem di kelas dan di luar kelas.[3]
B.
Tujuan dan
fungsi manajemen kesiswaan
Tujuan umum manajemen peserta didik
adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut
menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat
berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan khusus manajemen peserta didik
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor
peserta didik.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum
(kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan
peserta didik.
4. Dengan dipenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik
dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat
belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
Fungsi
manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan
dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan
segi-segi potensi peserta didik lainnya.
Fungsi manajemen peserta didik secara
khusus adalah sebagai berikut:
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas
peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi
individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi:
kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial
peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan
teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan sosial
sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan
hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan
harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan
dan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta
didik secara keseluruhan.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan
kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat penting karena kemungkinan dia
tidak akan memikirkan pula kesejahteraan teman sebayanya.[4]
C.
Prinsip-prinsip
manajemen kesiswaan
Ada 4 prinsip dasar manajemen kesiswaan, yaitu :
1.
Siswa harus
diperlakukan sebagai subyek dan bukan objek, sehingga harus didorong untuk
berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait
dengan kegiatan mereka.
2.
Kondisi siswa
sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi,
minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam,
sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
3.
Siswa hanya
akan termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan.
4.
Pengembangan
potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif
dan psikomotor.[5]
Menurut Dr. Eka Prihatin, M. Pd., prinsip adalah suatu
pedoman yang harus diikuti dalam melaksanakan tugasnya. Prinsip manajemen
peserta didik adalah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan
peserta didik. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
1.
Manajemen
peserta didik sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah, sehingga harus
mempunyai kesamaan visi, misi dan tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
Penempatan manajemen peserta didik ditempatkan pada kerangka manajemen sekolah,
tidak boleh ditempatkan diluar sistem sekolah.
2.
Segala bentuk
kegiatan manajemen peserta didik harus mengemban visi pendidikan dan dalam
rangka mendidik peserta didik.
3.
Kegiatan
manajemen peserta didik harus diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang
mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya bakat perbedaan. Perbedaan
diantara peserta didik tidak diarahkan pada konflik diantara mereka, akan
tetapi justru untuk mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.
4.
Kegiatan
manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap
pembimbingan peserta didik, disini diperlukan kerjasama yang baik dan harmonis
antara pembimbing dan yang di bimbing.
5.
Kegiatan manajemen
peserta didik harus mendorong dan mengacu kemandirian peserta didik, dimana
kemandirian ini akan memotivasi anak untuk tidak selalu tergantung pada orang
lain, dan dapat melakukan segala kegiatan secara mandiri. Hal itu sangat
bermanfaat bagi peserta didik baik dilingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
6.
Segala kegiatan
yang diupayakan oleh manajemen peserta didik harus bersifat fungsional bagi
kehidupan peserta didik di sekolah maupun bagi masa depannya.[6]
D.
Ruang lingkup
manajemen kesiswaan
Tahapan atau proses manajemen kesiswaan
meliputi 4 kegiatan yaitu penerimaan siswa baru, kegiatan kemajuan belajar,
bimbingan, dan pembinan disiplin serta monitoring.
1.
Penerimaan
siswa baru
Pada penerimaan
siswa baru paling tidak ada satu langkah yaitu perencanaan kesiswaan. Dalam
perencanan kesiswaan meliputi :
a.
Sensus sekolah
Sesnsus sekolah adalah : pencatatan anak-anak usia sekolah yang diperkirakan akan masuk sekolah atau calon siswa.
b.
Penentuan
jumlah siswa yang diterima
Berapa jumlah calon siswa yang akan diterima di suatu
sekolah sangat tergantung pada jumlah kelas atau fasilitas tempat duduk yang
tersedia.
2.
Orientasi siswa
baru
Orientasi siswa baru adalah kegiatan
yang merupakan salah satu dalam rangka proses penerimaan siswa baru. Istilah
yang digunakan adalah “ masa orientasi siswa baru” (MOS). Tujuan orientasi
siswa baru yaitu, pengenalan bagi siswa baru mengenai keadaan-keadaan sekolah,
antara lain meliputi tata tertib, kondisi siswa, serta pengenalanpeljaran yang
akan dihadapi ini dimaksudkan agar siswananti tidak akan mengalami kejanggalan
dalam menempuh studi.
3.
Pengelolaan
proses pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan
kegiatan utama disekolah. Sekolah diberi kebebasan memilih strategi, metode dan
teknik-teknik pembelajaran dan pengajaran yang paling efektif sesuai engan,
karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, karakteristik guru an
kondisi nyata sumberdaya yang tersedia di sekolah.
Starategi pembelajaran dapat dibagi menjadi 3 :
a.
Strategi
pembelajaran Quantum learning and teaching
Quantum learning adalah cara pengubahan
bermacam-macam interaksi, hubungan, dan inspirasi yang ada didalam dan
disekitar momen belajar.
Quantum teaching berusaha mengubah
suasana belajar yang monoton dan membosankan kedalam suasana belajar yang yang
meriah dan gembira dengan memadukan potensi fisik, psikis, dan emosi siswa
menjadi satu kesatuan kekuatan yang integral.
b.
Strategi
pembelajaran koopratif (cooperative learning )
Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan adanya kerja sama antar-siswa dalam kelompok untuk mncapai tujuan.
c.
Strategi
pembelajaran pendekatan teknologi pembelajaran
Tekhnologi
pembelajaran adalah pengembangan, penerapan, dan evaluasi sistem teknik dan
alat dengan tujuan untuk meningkatkan proses belajar bagi siswa.
4.
Bimbingan dan
disiplin siswa
Sekolah sebagai lembaga yang
mengembangkan proses pembelajaran dengan tujuan mengembangkan pengetahuan
siswa, kepribadian, aspek sosial, emosional, ketrampilan-ketrampilan, juga
bertanggung jawab memberikan bimbingan dan bantuan tehadap peserta didik yang
bermasalah, baik dalam belajaar, emosional, maupun sosial sehingga dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing.
5.
Pengelolaan
aktivitas siswa
Dalam hal ini
pengelolaan aktivitas siswa diartikan sebagai usaha atau kegiatan memberikan
bimbingan, arahan, pemantapan, peningkatan terhadap pola pikir, sikap mentl,
perilaku serta minat, bakat, dan ketrampilan para peserta didik melalui program
ekstra kulikuler dalam mndukung keberhasilan program kulikuler.[7]
E.
Tahapan atau
proses manajemen kesiswaan
1.
Perencanaan
a. Analisis kebutuhan: disesuaikan dengan kebutuhan dan daya
tampung disekolah dan daya tampung kelas dalam menerima siswa baru
b. Rencana rekruitmen : penentuan jumlah siswa yang akan
diterima
c. Rencana dan model pembinaan
2.
Pengorganisasian
a. Kepanitiaan : membentuk panitia penerimaan siswa baru
b. Tim : tim atau anggota yang telah dipilih oleh kepala
sekolah
c. Koordinator : penanggung jawab adalah kepala sekolah
3.
Pelaksanaan
a. Rekruitmen dan seleksi : seleksi tes murid yang masuk
b. Penempatan : penempatan dan penentuan ruang kelas
c. Orientasi : pengenalan sekolah atau MOS
d. Pembinaan dan pengembangan : pembinaan tentang tata
tertib yang ada
4.
Kontrol
a. Pengawasan dan penilaian : penilaian selama menjadi siswa
oleh guru
b. Kelulusan : kelulusan siswa
dinilai dari hasil belajar selama menjadi siswa.
c. Remidi :
apabila ada
nilai yang tidak memenuhi standard maka dilakukan pengulangan atau perbaikan nilai
yang sering disebut dengan remidi.
PAPARAN DATA DAN
ANALISIS DATA
A.
Gambaran
Objek Observasi
1.
Sejarah MI.
Nurul Islam Purwosono
MI.
Nurul Islam berdiri tanggal 1 Januari 1961 salah satu MI yang tertua diantara
MI se kecamatan Sumbersuko. MI. Nurul Islam Purwosono di dirikan oleh sekelompok anggota ormas Nahdlatul
Ulama’ yang di pimpin oleh Bapak Musamma dan tokoh masyarakat setempat.
Jadi MI.Nurul Islam Purwosono sekarang berumur 55 tahun.
Nama-nama
Kepala Madrasah yang pernah menjabat :
a. P.
Zaenuhi
b. H.
Nur Hadi
c. Nurul
Huda
d. Ahmad
Zaeni, M.Pd.
e. P.
Fahmi
f. Ulya
Faidah, S.Pd.I
2. Visi dan Misi MI. Nurul Islam
Purwosono
a.
Visi
Membentuk
siswa berakhlaqul karimah dan berwawasan kebangsaan serta berprestasi.
b.
Misi
ü Meningkatkan pemahaman siswa terhadap
kandungan Al-qur’an
ü Peningkatan pelayanan bimbingan
secara berkelanjutan
ü Peningkatan wawasan kebangsaan dengan kegiatan
ekstra kurikuler
ü Menggali potensi siswa untuk meraih
prestasi
3.
Program MI. Nurul
Islam Purwosono
Beberapa
program kegiatan yang ada di MI. Nurul Islam Purwosono tahun Pelajaran
2015/2016 yaitu :
ü Pembelajaran
Ahlussunnah Wal Jama’ah
ü Pembelajaran
Baca Tulis Qur’an
ü Tahfidz
Juz 30 untuk kelas I-VI
ü Tahfidz
surah yasin untuk kelas VI
ü Al-Banjari
ü Drumband
An-Nahdliyin
ü Pramuka
Ki Hajar Dewantara.
ü Pengembangan
Bakat (Olahraga dan Mata Pelajaran)
B.
Gambaran
Fokus
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 04 s/d 09 Januari
2016 di MI. Nurul Islam Purwosono. Sesampai di sana, saya mengobservasi manajemen
kesiswaan yang ada di MI. Nurul Islam Purwosono, teknik pelaksanaannya yaitu :
1.
Observasi Langsung
Dalam hal ini saya meminta data siswa dari Kepala
Tata Usaha MI. Nurul Islam Purwosono, Ibu Nafiatul Faizah,S.E. Saya diberikan
buku data keluar masuk siswa, buku kegiatan siswa dan buku klapper.
1. Wawancara
Dalam pelaksanaan untuk
mengetahui manejemen kesiswaan di MI.Nurul Islam Purwosono, saya bertanya
kepada kepala madrasah dan didampingi oleh Kepala TU yaitu Ibu Ulya Faidah,S.Pd.I.
dan Ibu Nafiatul Faizah,S.E.
Adapun hasil observasi yang di dapat mengenai manajemen
kesiswaan yang ada di MI. Nurul Islam Purwosono, yaitu :
a. Ruang
Lingkup Manajemen Kesiswaan di MI. Nurul Islam Purwosono
1.
Penerimaan
siswa baru
a. Sensus sekolah
Kepala
MI. Nurul Islam Purwosono melakukan kerja sama dengan RA Muslimat NU Purwosono,
sehingga dalam setiap ajaran baru siswa-siswi yang lulus dari RA Muslimat NU
otomatis 95 % akan masuk ke MI. Nurul Islam Purwosono. Namun tidak menuntut
kemungkinan juga ada siswa baru yang datang dari sd atau langsung dari orang
tua.
b. Penentuan jumlah siswa yang diterima
MI.
Nurul Islam Purwosono tidak ada batasan dalam menerima siswa baru, dikarenakan
tujuannya agar semua anak di desa Purwosono memiliki pengetahuan dan akhlak
yang baik.
2.
Orientasi siswa
baru
Orientasi siswa baru tidak pernah diadakan selama ini di MI. Nurul Islam
Purwosono, mungkin hanya pengenalan dengan wali kelas, kepala madrasah, dan
mata pelajaran.
3.
Pengelolaan
proses pembelajaran
Pembelajaran di MI. Nurul Islam Purwosono dimulai dari pagi
pukul 7.00 s/d 12.45 siang. Sistem pembelajarannya berombel, di MI. Nurul Islam
Purwosono tahun pelajaran 2015/2016 ini mememiliki 8 rombongan belajar.
NO |
ROMBEL / KELAS |
JUMLAH SISWA |
1 |
I A |
15 |
2 |
I B |
15 |
3 |
II |
19 |
4 |
III |
21 |
5 |
IV A |
16 |
6 |
IV B |
16 |
7 |
V |
29 |
8 |
VI |
25 |
TOTAL |
156 |
Kurikulum
yang digunakan di MI. Nurul Islam Purwosono adalah kombinasi antara kurikulum
KTSP 2006 dan Kurikulum 2013. Kelas I dan IV menggunakan kurikulum 2013
sedangkan kelas II,III,V,dan VI menggunakan kurikulum KTSP 2006.
4.
Bimbingan dan
disiplin siswa
Bimbingan dan disiplin siswa
di MI. Nurul Islam Purwosono sangat dtekankan karena tata tertib adalah
sebagai pedoman perjalanan dalam proses pembelajaran.
5.
Pengelolaan
aktivitas siswa
Di MI. Nurul Islam Purwosono selain
dalam pembelajaran normal setiap hari senin s/d jum’at. Pembelajaran pada hari
sabtu digunakan untuk pembinaan bakat siswa. Dibawah ini jadwal hari sabtu
untuk semua tingkatan rombel/kelas di MI. Nurul Islam Purwosono.
SABTU |
Tajwid |
Baca Tulis Qur’an |
Pembiasaan / Krida 1. Olahraga
( Atletik,Voli, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Catur ) 2. KSM (
Ipa, Mtk, Agama ) 3. Kaligrafi 4. Melukis 5. Al-Banjari 6. Pidato 3
Bahasa |
Pramuka Ki Hajar Dewantara |
b. Tahapan
atau Proses Manajemen Kesiswaan di MI. Nurul Islam Purwosono tahun pelajaran
2015/2016
1. Perencanaan
a. Analisis kebutuhan: MI. Nurul Islam membutuhkan minimal 15 siswa karena dalam
peraturan pemerintahan guru dan siswa 1 : 15.
b. Rencana rekruitmen : MI. Nurul Islam Purwosono tidak pernah merencanakan berapa
siswa baru yang akan diterima.
c. Rencana dan model pembinaan : model pembinaan di MI. Nurul Islam
menggunakan kurikulum Ktsp 2006 dan K13.
2. Pengorganisasian
Penanggung
jawab : Kepala Madrasah Ulya Faidah, S.Pd.I
Ketua
Panitia : Munfaridah, S.Pd.I
Sekretaris : Nafiatul Faizah, S.E
Bendahara : Siti Hasanah, S.Pd.SD
Humas : Ac. Musyafak Ratno
H. Nur Hadi
Ahmad Zaeni, M.Pd.
Konsumsi : Ilyati, S.Ag
Nur Azizah, S.Pd.
Perlengkapan : M. Ali Muktamar, S.Pd.
Dokumentasi : Abdul Holiq
3. Pelaksanaan
a. Rekruitmen dan seleksi : tidak ada seleksi siswa baru hanya saja ada mengecekan syarat-syarat pendaftaran seperti foto copy akte kelahiran, kartu keluarga, ijasah RA/TK, dan pas foto 3x4.
b. Penempatan : untuk penempatan siswa otomatis langsung memiliki kelas, yaitu kelas 1.
c. Orientasi : untuk
orientasi kurang menyeluruh hanya perkenalan siswa dengan wali kelas, kepala
madrasah, dan mata pelajaran.
d. Pembinaan dan pengembangan : jarang dijelaskan, biasanya cepat
atau lambat peraturan akan didapatkan dari pembiasaan setiap hari dan ditambah
setiap upacara bendera ditekankan untuk memenuhi peraturan.
4. Kontrol
a. Pengawasan dan penilaian : penilaian dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Pengawasan dan penilaian oleh Kepala
Madrasah secara kolektif dari siswa kelas I s/d VI, mulai dari penilaian kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
2. Pengawasan dan penilaian oleh guru
dengan detail persiswa sesuai guru kelas atau guru mata pelajaran, mulai dari
penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik.
e.
Kelulusan : siswa dianggap lulus jika sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan
Mengajar (KKM). Lulus ada 2 kategori yaitu :
1. Lulus dalam arti sempit
Siswa lulus dalam mata pelajaran yang di uji dengan tes
tulis, seperti Ujian Tengah Semester dan Ujian Kenaikan Kelas. Dan ditambah
lulus dalam tahfidz jus amma maupun surah yasin. Ini dipergunakan untuk kelas I
s/d V,
2. Lulus dalam arti luas
Lulus dalam arti ini, lulus untuk kelas VI yang sudah
melakukan Ujian Nasional, UAS, dan UAM. Kemudian siswa ini berhak mendapat
ijazah dan melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
f.
Remidi : siswa yang kurang dalam penilaian mata pelajaran atau selainnya
maka akan dilakukan remidi sesuai guru mata pelajaran masing-masing.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Ruang Lingkup
Manajemen Kesiswaan di MI. Nurul Islam Purwosono
a. Penerimaan siswa baru
b. Orientasi siswa baru
c. Pengelolaan proses pembelajaran
d. Bimbingan dan disiplin siswa
e. Pengelolaan aktivitas siswa
2. Tahapan
atau Proses Manajemen Kesiswaan di MI. Nurul Islam Purwosono tahun pelajaran
2015/2016
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Kontrol
B.
Saran
Penulis
memahami jika didalam laporan penelitian ini terdapat kesalahan dan masih
kurang dari sempurna. Karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari
pembimbing maupun pembaca yang selalu penulis harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Panduan Manajemen Sekolah, (1999).
Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis
Sekolah. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2007).
Dr. Eka Prihatin, M. Pd., Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011),
Sri Minarti. Manajemen sekolah. (Jakarta :ar ruz
media. 2011).
Sulistyorini, M. Pd., Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009).
[1] Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis
Sekolah. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2007). hlm.46
[2] Sri
Minarti. Manajemen sekolah. (jakarta :ar ruz media. 2011).hlm:159
[3]
Sulistyorini, M. Pd., Manajemen Pendidikan Islam,
(Yogyakarta: Teras, 2009), hlm.99
[4] Dr.
Eka Prihatin, M. Pd., Manajemen
Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 9-10
[5]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Panduan
Manajemen Sekolah, (1999), hlm:. 87
[6] ]
Dr. Eka Prihatin, M. Pd., Manajemen
Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.11
[7] Sri
Minarti. Manajemen sekolah. (jakarta :ar ruz media. 2011).hlm:160-202
Post a Comment