FUNGSI DAN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM | MAKALAH

MAKALAH
FUNGSI DAN PERAN GURU
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



Kata Pengantar 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,  taufik, hidayah dan inayahnya kepada kita sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dalam keadaan sehat walafiat. Makalah ini digunakan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tugas perkuliahan.

            Sehubungan dengan penulisan makalah ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan hingga makalah ini terselesaikan dengan baik.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk saran dan kritik yang sifatnya membangun penyusun harapkan. Semoga makalah  ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

                                                                    Lumajang, 30 Maret 2015

 

                                                                                   Penyusun

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... .... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... .... iii

BAB I          PENDAHULUAN

                     a. Latar Belakang........................................................................ .... 1

                     b. Rumusan Masalah................................................................... .... 2

                     c. Tujuan Masalah........................................................................ .... 2

BAB II         PEMBAHASAN

                     A. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam................................. 3

                     B. Fungsi dan Peran Guru PAI........................................................ 4

                          1. Guru Sebagai Pendidik........................................................... 4

                          2. Guru Sebagai Pengajar............................................................ 4

                          3. Guru Sebagai Pembimbing...................................................... 5

                          4. Guru Sebagai Penasehat.......................................................... 5

                          5. Guru Sebagai Inovator............................................................ 5

                          6. Guru Sebagai Teladan............................................................. 6

                          7. Guru Sebagai Pribadi.............................................................. 6

                          8. Guru Sebagai Peneliti.............................................................. 6

                          9. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas...................................... 7

                          10. Guru Sebagai Pembangkit Pandang...................................... 7

                          11. Guru Sebagai Pekerja Rutin.................................................. 8

                          12 . Guru Sebagai Aktor............................................................. 8

                          13. Guru Sebagai Emansipator.................................................... 8

                          14. Guru Sebagai Evaluator........................................................ 9

                          15. Guru Sebagai Anggota Masyarakat...................................... 9

                          16. Guru Sebagai Fasilitator........................................................ 9

                          17. Guru Sebagai Motivator........................................................ 10

                          18. Guru Sebagai Administrator................................................. 10

BAB III       PENUTUP

                     a. Kesimpulan.............................................................................. .... 12

                     b. Saran........................................................................................ .... 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

              Pendidik adalah seseorang yang memberikan pengetahuan, ketrampilan atau pengalaman kepada orang lain. Orang yang melakukan kegiatan ini bisa siapa saja dan dimana saja. Di rumah orang yang melakukan tugas tersebut adalah kedua orangtua. Karena secara moral merekalah yang diserahi tanggung jawab mendidik anaknya. Selanjutnya di sekolah tugas tersebut dilakukan oleh guru, dan di masyarakat dilakukan oleh organisasi-organisasi kependidikan dan sebagainya. Atas dasar ini, maka yang termasuk dalam pendidik itu bisa kedua orangtua, guru, tokoh masyarakat, dan sebagainya.
               Guru sebagai pendidik merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab XI Pasal 39 Ayat 2). Guru sebagai seorang tenaga kependidikan yang professional berbeda pekerjaannya dengan yang lain, karena ia merupakan suatu profesi, maka dibutuhkan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan tugas dan fungsinya (Tabrani Rusyan, 1990: 5).

Dengan demikian guru adalah seseorang yang professional dan memiliki ilmu pengetahuan, serta mengajarkan ilmunya kepada orang lain, sehingga orang tersebut mempunyai peningkatan dalam kualitas sumber daya manusianya

 

B. Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Guru PAI ?
2.      Apa saja fungsi dan peran Guru PAI ?

C. Tujuan         

1.      Mengetahui pengertian dari Guru PAI.
2.      Mengetahui apa saja fungsi dan peran Guru PAI.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Untuk mengetahui pengertian guru PAI, terlebih dahulu perlu dikemukakan pengertian guru secara umum. Menurut pengertian yang sederhana, guru diartikan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat merupakan orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau/musalla, di rumah ataupun di tempat lain.

Istilah guru menurut Hadari Nawawi, sebagaimana dikutip oleh Abudin Nata, adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah. Secara khusus lagi, ia mengatakan bahwa guru berarti orang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.[1]

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil suatu rumusan bahwa yang dinamakan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidik atau guru yang berwenang dan bertanggung jawab mengajarkan pendidikan agama Islam di sekolah.

B. Fungsi dan Peran Guru Agama Islam

Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar (PBM) masih tetap memegang peranan yang sangat penting. kehadiran guru dalam PBM tidak bisa digantikan oleh mesin-mesin komputer yang moderen sekalipun. Masih terlalu banyak unsur manusiawi, sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan lain-lain. Seorang guru akan sukses melaksanakan tugas apabila ia profesional dalam bidang keguruannya. Di samping itu tugas seorang guru mulia dan mendapat derajat yang tinggi yang diberikan Allah SWT disebabkan mereka mengajarkan ilmu kepada orang lain.

Menurut Adams & Decey dalam Basic Principles Of Student Teaching, guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, supervisor, motivator, dan konselor.

Adapun fungsi dan peranan guru secara umum, yaitu :

1.  Guru sebagai Pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standart kualitas pribadi tertentu, yang menyangkup tanggung jawab, wibawa, madiri dan disiplin

Guru harus menguasai ilmu antara lain mempunyai pengetahuan yang luas, menguasai bahan pelajaran serta ilmu-ilmu yang berhubungan dengan mata pelajaran/bidang study yang diajarkan, menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum metode pengajaran, teknologi pendidikan teori evaluasi psikologi belajar dan sebagainya.

2.  Guru sebagai Pengajar

Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, menguasai penggunaan strategi dan metode yang akan diguanakan dalam proses belajar mengajar  dan memahami materi standart yang dipelajari serta menentukan alat evaluasi belajar yang akan digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.

3. Guru sebagai Pembimbing

Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Semua itu, dilakukan berdasarkan kerjasama yang baik dengan peserta didik. Tetapi guru memberikan pengaruh utama dalam perjalanan.  Sebagai pembimbing, guru memiliki berbagai hak dan tanggung jawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya.

Istilah perjalanan merupakan proses belajar mengajar, baik didalam kelas maupun diluar kelas yang mencakup seluruh kehidupan. selain itu, guru juga perlu memiliki kemampuan untuk membimbing siswa, memberikan dorongan psikologi agar siswa dapat mengesampingkan faktor-faktor internal yang akan menggangu proses pembelajaran, serta guru juga harus dapt memberikan arah dan pembinaan karier siswa sesui dengan bakat dan kemampuan siswa.  

4.  Guru sebagai Penasehat

Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam berbagai hal dapat berharap untuk menasehati orang lain. Makin efektif guru menangani setiap permasalahan, maka makin banyak kemungkinan peserta didik berpaling kepadanya untuk mendapatkan nasehat dan kepercayaan diri. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasehat secara lebih mendalam, ia harus lebih memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.

5.  Guru sebagai Pembaharu (Innovator)

Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ke dalam istilah atau bahasa modern yang akan diterima oleh peserta didik.

6.  Guru sebagai model dan Teladan

Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Peran dan fungsi ini patut dipahami, dan tidak perlu menjadi beban yang memberatkan, sehingga dengan ketrampilan dan kerendahan hati akan memperkaya arti pembelajaran. Yang harus diperhatiakn oleh guru bila menjadi seorang teladan yaitu sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesalahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, prilaku neurotis, selera, keputusan, kesehatan, dan gaya hidup secara umum. Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian ia menyadari kesalahan ketika memang bersalah.

7.  Guru sebagai Pribadi

Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan sebagai seorang pendidik. Ujian berat bagi seorang guru dalam hal kepribadian adalah rangsangan yang memancing emosinya. Sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, guru juga perlu memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, dan keluwesannya dalam bergaul.

Untuk menyempurnakan itu semua, seorang guru bisa meminta pendapat pada teman sejawatnya atau mungkin peserta didik tentang penampilannya sehari-hari, baik didalam kelas maupun di luar kelas dan segera memanfaatkan pendapat yang telah diterima dalam upaya mengubah atau memperbaiki penampilan tertentu yang kurang tepat.

8.  Guru sebagai Peneliti

Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya  melibatkan guru. Oleh karena itu, guru adalah seorang pencari atau peneliti. menyadari akan kekurangannya, guru berusaha mencari apa yang belum diketahui untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Bagaimana menemukan apa yang tidak diketahuinya? Sebagai orang yang telah mengenal metodologi tentunya ia tahu pula. Apa yang harus dikerjakan, yakni penelitian.

9.  Guru sebagai Pendorong Kreatifitas

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut. kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunnia kehidupan disekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang.

Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas yang universal dan oleh karenanya semua kegiatannya dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya.

10.  Guru sebagai Pembangkit Pandangan

Dalam hal ini, guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Mengemban fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik di segala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini. Oleh karena itu, para guru perlu dibekali dengan ajaran tentang hakekat manusia dan setelah mengenalnya akan mengenal pula kebesaran Allah yang menciptakannya.

11.  Guru sebagai Pekerja Rutin

Guru bekerja dengan ketramplan, dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan sering kali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya. Disamping itu, jika kegiatan rutin tersebut tidak disukai, bisa merusak dan mengubah sikap umumnya terhadap pembelajaran.

12.  Guru sebagai Aktor

Untuk mengajar, guru harus memiliki gagasan dan pegalaman, serta harus menyadari bahwa orang lainpun berkesempatan untuk memilikinya, ia harus mengembangkan pengetahuan yang telah dikumpulkan serta mengembangkan kemampuan untuk mengkomunikasikan pengetahuan itu.

Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditransferkan, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol. Guru harus menguasai materi standart dalam bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya, memperbaiki ketrampilan, dan mengembangkan untuk mentransfer bidang studi itu.

13.  Guru sebagai Emansipator

Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan, dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru telah melaksanakan fungsinya sebagai emansipator, ketika peserta didik yang telah menilai dirinya sebagai pribadi yang tidak berharga, merasa dicampakkan orang lain atau selalu diuji dengan berbagai kesulitan sehingga hampir putus asa, dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri. Ketika peserta didik hampir putus asa, diperlukan ketelatenan, keuletan, dan seni memotivasi agar timbul kembali kesadaran, dan bangkit kembali harapannya.

14.  Guru sebagai Evaluator

Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks yang tidak dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan proses untuk menentukan tingkat penyampaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik. Dalam hal ini, guru perlu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memadai. Kemampuan lain yang harus dikuasai guru sebagai evaluator adalah memahami teknik evaluasi, baik tes maupun non tes yang meliput jenis masing-masing teknik, karakteristik prosedur pengembangan, serta cars menentukan baik atau tidaknya ditinjau dari berbagai segi, validitas, realibilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran soal.

15.  Guru sebagai Anggota Masyarakat

Untuk melaksanakan peranan ini, guru harus memenuhi syarat-syarat kepribadian dan syarat penguasaan ilmu tertentu. Guru harus bersikap terbuka, tidak bertindak secara otoriter, tidak bersifat angkuh, bersikap ramah tamah terhadap siapapun, suka menolong dimana pun dan kapan pun, serta simpati dan empati terhadap pimpinan, teman sejawat, dan para siswa. Agar guru mampu mengembangkan pergaulan dengan masyarakat, ia perlu menguasai psikologi sosial, khususnya mengenai hubungan anar manusia dalam angka dinamika kelompok.

Sebagai anggota masyarakat, guru memiliki ketrampilan seperti: ketrampilan dalam membina kelompok, ketrampilan bekerja sama dalam kelompok, dan ketrampilan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.

16.  Guru sebagai Fasilitator

Tugas guru tidak hanya menyampaiakan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik, agar mereka dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.  Sebagai fasilitator tugas guru yang paling utama adalah memberi kemudahan belajar dengan pembelajaran yang terpadu, accelerated learning, moving class, konstruktivisme, contextual learning, quantum learning digunakan sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik.

Guru harus siap menjadi fasilitator yang demokratis professional, karena dalam kondisi perkembangan informasi, teknologi dan globalisasi yang begitu cepat. kondisi ini menuntut guru untuk senantiasa belajar meningkatkan kemampuan, siap dan mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk belajar dari peserta didiknya.

17.   Guru sebagai Motivator

Sebagai motivator guru hendaklah dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motiv-motiv yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Setiap saat guru harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada diantara anak didik yang malas belajar dan sebagainya.

18.   Guru sebagai Administrator

Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Peranan ini memerlukan syarat-syarat kepribadian, seperti: teliti dalam bekerja, rajin, harus menguasai ilmu mengenai tata buku ringan, korespondensi, penyimpanan arsip dan administrasi pendidikan.

Untuk itu maka guru harus memiliki ketrampilan, seperti: mengadministrasikan keuangan, ketrampilan menyusun academic records, ketrampilan menyusun arsip dan ekspedisi, dan ketrampilan mengetik serta berbagai ketrampilan lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan adminstrasi ringan di sekolah.



[1] Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm.


BAB III
PENUTUP

 

A.  Kesimpulan

Secara umum penertian guru Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidik atau guru yang berwenang dan bertanggung jawab mengajarkan pendidikan agama Islam di sekolah.

Fungsi dan peran guru dalam kegiatan pendidikan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kemajuan serta kelancaran pendidikan tersebut. Guru tidak hanya sekedar mengetahui tugas dan perannya, tetapi betul-betul melaksanakannya. Semakin aktif seorang guru dalam mengelola dan melaksanakan tugas dan perannya, maka akan semakin terlihat kemampuan guru tersebut dalam kegiatan pendidikan dan akan berpengaruh pula pada peningkatan mutu pendidikan tersebut serta akhirnya menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan berprestasi tinggi dalam segala bidang ilmu pengetahuan.

Fungsi dan peran guru diantaranya sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, penasehat, innovator, teladan, pribadi, peneliti, kreatif, pembangkit pandang, pekerja rutin, actor, emancipator, evaluator, anggota masyarakat, fasilitator, motivator, dan adiministrator.

 

B. Saran

Dalam makalah ini tentulah banyak sekali kekurangan – kekurangan yang ada didalamnya. Diharapakan kritik dan saran yang membangun dalam makalah ini sangat dibutuhkan oleh penyusun.

 

DAFTAR PUSTAKA


Daradjat, Zakiah. 1995. Pengajaran Agama Islam.  Bumi Aksara: Jakarta

Hery Noer Aly dan Munzier. 2000. Watak Pendidikan Islam. Fransiska Agung: Jakarta

Suparta, H.M dan Hery Noer Aly. 2003. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Amisco: Jakarta

Usman , Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional.  Rosdakarya: Jakarta

Burhanuddin. 1995, Profesi Keguruan. Malang : Penerbit IKIP Malang

http://www.perkuliahan.com/fungsi-dan-peran-guru-agama/.html

http://oktanovia-berwandi.blogspot.com/2013/10/fungsi-dan-tugas-guru-agama-islam.html


Post a Comment

Previous Post Next Post